Pengertian Karangan Jenis dan Ciri-Cirinya
Pengertian Karangan
Karangan adalah karaya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami.
Jenis-Jenis Karangan
Dibawah ini disajikan beberapa jenis-jenis karangan yaitu :
A. Jenis Karangan Berdasarkan Sifatnya
Berdasarkan sifatnya, Karangan dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :
1. Karangan Fiksi
Karangan fiksi adalah suatu karangan yang ditulis berdasarkan sisi imajinatif pengarang.
2. Karangan Nonfiksi
Karangan nonfiksi adalah suatu karangan yang ditulis berdasarkan fakta atau kejadian yang benar-benar terjadi.
B. Jenis Karangan Berdasarkan Bentuk Dan Tujuannya
Berdasarkan bentuk dan tujuannya, karangan dapat dibedakan menjadi 5 jenis yaitu :
1. Karangan Deskripsi
Karangan Deskripsi adalah jenis karangan yang menyatakan sesuatu yang membuat pembaca seolah-olah bisa melihat atau merasakan objek tersebut.
Ciri-ciri karangan deskripsi diantaranya :
- Menggambarkan sesuatu
- Memberikan kesan pada pembaca tentang sesuatu yang di deskripsikan atau digambarkan
- Penulisnya selalu bersikap objektif
- Karangan deskriptif
2. Karangan Narasi
Karangan Narasi adalah jenis karangan yang menceritakan kejadian atau peristiwa, Sehingga pembaca seolah-olah mengalami peristiwa tersebut.
Ciri-ciri karangan narasi yaitu:
- Adanya pelaku pada peristiwa atau kejadian
- Disajikan dengan urutan waktu dari awal hingga akhir
- Berisi rangkaian kejadian
3. Karangan Eksposisi
Karangan Eksposisi adalah karangan yang memberikan suatu penjelasan atau memaparkan sejumlah pengetahuan ataupun informasi secara lebih jelas dan lebih rinci yang terdapat fakta serta data yang mendukung, sehingga semakin memperjelas informasi tersebut.
Ciri-ciri karangan eksposisi yaitu :
- Memberikan dan menjelaskan informasi agar pembaca bisa mengetahui dan memahaminya
- Memberikan sesuatu kepada pembaca sesuai fakta
- Memberikan analisis secara objektif terhadap fakta
- Menunjukan proses dari peristiwa yang terjadi
4. Karangan Argumentasi
Karangan Argumentasi adalah jenis karangan yang memiliki tujuan untuk membuktikan kebenaran, sehingga pembaca bisa mempercayai kebenaran tersebut, Sehingga karangan tersebut harus ada data dan fakta yang mendukung.
Ciri-ciri karangan argumentasi yaitu :
- Meyakinkan pembaca tentang gagasan/pemikiran sehingga gagasan tersebut dipercaya dan diakui pembaca.
- Dilengkapi fakta, Data dan juga kelengkapan lainnya untuk bisa membuktikan gagasan tersebut.
- Dalam memberikan gagasan, Penulis selalu berusaha mengubah sikap dan pandangan pembaca.
5. Karangan Persuasi
Karangan persuasi adalah suatu jenis karangan yang mempunyai tujuan untuk mempengaruhi pembaca, Sehingga pembaca melakukan seperti apa yang dikatakan penulis dalam karangannya.
Ciri-ciri karangan persuasi yaitu :
- Berisi bujukan dan bersifat mengajak untuk berbuat sesuai yang dikatakan penulis pada karangannya.
- Memiliki data yang mendukung kebenaran karangan
- Menarik perhatian untuk dibaca
Ciri-Ciri Karangan
Adapun ciri-ciri karangan yang baik yaitu :
- Jelas dan mudah dipahami pembaca.
- Memiliki kesatuan yang baik, Artinya setiap kalimat penjelasnya logis dan juga mendukung ide utama paragraf.
- Memiliki organisasi yang baik, Artinya setiap kaliamat tersusun dengan urut dan logis
Contoh Karangan
Contoh Karangan Narasi Tentang Pendidikan
Bapak Pendidikan Nasional
Dunia pendidikan akan selalu berterimakasih terhadap jasa tokoh pelopor pendidikan sejak zaman penjajahan Belanda. Beliau adalah Ki Hajar Dewantara. Perjuangan beliau saat zaman penjajahan Belanda adalah agar rakyat pribumi dapat memperoleh hak pendidikan seperti hak para priyayi maupun orang-orang Belanda. Perjuangannya inilah yang membuat beliau dinobatkan sebagai Bapak Pendidikan Nasional dan hari kelahirannya diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Ki Hajar Dewantara lahir pada tanggal 2 Mei 1889 di Yogyakarta. Nama kecil beliau adalah Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Di masa mudanya, Ki Hajar Dewantara aktif dalam organisasi sosial politik. Beliau selalu memberikan sosialisasi dengan tujuan menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya persatuan dan kesatuan berbangsa bernegara.
Ki Hajar Dewantara mulai aktif dalam pendidikan ketika beliau diasingkan di Belanda. Dalam masa pengasingan, beliau belajar ilmu pendidikan hingga memperoleh gelas Europeesche Akte. Gelar ini menjadi berguna ketika tahun 1919 beliau kembali ke Indonesia dan berlatih menjadi guru. Langkah besar beliau adalah ketika mendirikan sekolah Perguruan Nasional Taman Siswa pada tanggal 3 Juli 1992. Banyak halangan dan rintangan yang diluncurkan oleh pemerintah Belanda terhadap beliau. Akan tetapi beliau tetap memperjuangkan pendidikan. Hingga beliau menciptakan semboyan yang terkenal sampai sekarang.
Tut Wuri Handayani (di belakang memberi dorongan). Ing Madya Mangun Karsa (di tengah menciptakan peluang untuk berprakarsa). Ing Ngarsa Sungtulada (di depan memberi teladan). Semboyan ini kemudian digunakan sebagai slogan Kementerian Pendidikan Nasional.